Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

🌿 Tulus

 
Tulus adalah sikap hati yang jernih tanpa pamrih. Firman Tuhan menuntun kita untuk berkata dan bertindak jujur, mencerminkan kasih Kristus.

Bagaimana rasanya kalau kebaikan yang kita terima ternyata ada pamrihnya? Rasanya pasti kecewa. Apa yang semula menyenangkan, jadi terasa hambar.

Yesus mengingatkan agar kita berbuat baik dengan tulus, bukan untuk mencari balasan. Ia mencontohkan: jangan hanya mengundang orang yang bisa membalas undangan kita, tapi juga mereka yang miskin, lumpuh, atau buta. Bukan berarti Yesus melarang kita bersyukur lewat perjamuan bersama sahabat atau keluarga, tetapi Ia menegaskan: kebaikan sejati adalah yang murni, tanpa pamrih.

Ketulusan membuat hati kita ringan. Kita tidak terbeban oleh harapan balasan, tidak kecewa kalau tidak dihargai. Dunia penuh dengan relasi yang dibangun atas kepentingan, tetapi Yesus sudah memberi teladan kasih yang tulus—Dia rela menebus dosa kita tanpa meminta balasan, hanya karena kasih.

Mari kita belajar meneladan Yesus: berbuat baik dengan hati yang tulus, karena Tuhanlah yang akan memberi upah sejati.

🙏 Pokok Doa:

  • Tuhan, ajar aku berbuat baik dengan hati yang tulus.

  • Tolong aku tidak mencari balasan dari manusia, tapi hanya mengandalkan anugerah-Mu.

  • Bentuk aku supaya ketulusan Kristus nyata dalam hidupku.

Share:

🌿 Tahu Diri

 
Tahu diri berarti rendah hati dan tidak meninggikan diri. Firman Tuhan menuntun kita hidup bijak, sadar posisi, dan mengandalkan kasih-Nya.

Tahu diri berarti sadar keberadaan kita di tengah orang lain, tahu menempatkan diri dengan tepat, sehingga tidak mempermalukan diri sendiri maupun orang lain. Yesus menasihati: jangan buru-buru menempatkan diri di tempat terhormat. Bisa jadi justru kita diminta pindah, dan itu memalukan. Lebih baik duduk di tempat rendah. Jika memang layak, tuan rumah akan mempersilakan kita ke tempat yang terhormat.

Sikap tahu diri adalah wujud kerendahan hati. Dalam hidup sehari-hari, tahu diri membuat relasi lebih indah. Kalau teman sedang berbicara, kita belajar mendengar. Kalau bercanda, kita tahu kapan harus berhenti. Kalau menerima kebaikan, kita belajar membalas. Kalau ada sahabat dalam duka, kita hadir dengan empati, bukan dengan sok tahu.

Yesus menutup dengan satu prinsip: “Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (ay. 11).

Mari hidup dengan tahu diri—di hadapan Tuhan dan sesama—agar relasi kita tetap indah, dan hati kita selalu rendah.

🙏 Pokok Doa:

  • Tuhan, ajar kami hidup rendah hati dan tahu diri di tengah sesama.

  • Tolong kami menjaga perkataan dan sikap agar relasi tetap indah.

  • Penuhi hati kami dengan kerendahan, supaya hidup kami berkenan kepada-Mu.

Share:

🌿 Critical Thinking

 
Critical thinking menolong kita menyelami firman Tuhan lebih dalam, agar tidak hanya menerima, tetapi mengerti dan menghidupi kebenaran-Nya. 
📖 Lukas 14:1–6

Ketika berhadapan dengan aturan, kita bisa memilih dua sikap: sekadar mematuhinya, atau berpikir kritis—menggali maksud, tujuan, dan dampaknya. Yesus mengajarkan kita untuk tidak terjebak pada legalisme. Ia menegaskan bahwa hukum Allah bertujuan memuliakan-Nya sekaligus menolong manusia, bukan memperbudak.

Jika seekor lembu boleh ditolong ketika jatuh di sumur pada hari Sabat, bukankah menyembuhkan orang jauh lebih bernilai? Yesus mengingatkan kita: aturan ada untuk kehidupan. Karena itu, pakailah akal budi yang Tuhan anugerahkan, agar kita taat bukan dengan buta, tetapi dengan hati yang mengasihi.

✨ Refleksi

  • Apakah aku cenderung menjalani iman dengan sekadar ikut aturan, atau sungguh mengerti maksud Tuhan di baliknya?

  • Apakah aku memakai akal budi dan kasih dalam setiap keputusan iman?

🙏 Doa

“Tuhan Yesus, ajar aku berpikir kritis dan berhikmat, agar imanku tidak kaku oleh aturan, tetapi hidup dalam kasih dan kebenaran-Mu. Berkati keluarga, pekerjaan, usaha, dan pelayanan kami supaya semua berjalan dalam pimpinan-Mu. Amin.”

Share:

✨ Tiada yang Dapat Menghentikanku!

 
"Tiada yang Dapat Menghentikanku!" melalui firman Tuhan sebagai kekuatan dan inspirasi hidup.

Yesus tahu ada ancaman dari Herodes. Namun, Ia tidak mundur. Ia tetap melangkah menuju Yerusalem untuk menggenapi kehendak Bapa, sekalipun di sana kematian menanti. Bagi-Nya, salib bukan akhir, melainkan puncak misi kasih Allah bagi dunia.

Yesus menunjukkan kepada kita bahwa ketaatan kepada Allah lebih besar daripada rasa takut terhadap ancaman manusia. Tantangan, rintangan, bahkan penderitaan, bukan alasan untuk berhenti melayani. Justru itulah jalan di mana kasih Allah dinyatakan semakin nyata.

Refleksi

  • Apakah aku masih mudah mundur ketika menghadapi tantangan iman?

  • Adakah aku rela tetap taat, sekalipun jalan itu tidak mudah?

Doa

“Tuhan Yesus, ajar aku meneladani-Mu. Jangan biarkan tantangan menghentikan langkahku. Kuatkan aku untuk setia hingga akhir. Amin.”

Share:

🙏 Mengenal dan Dikenal Tuhan

 

Mengenal dan dikenal Tuhan adalah anugerah besar. Firman Tuhan menuntun kita hidup intim dengan-Nya, berjalan dalam kasih dan kebenaran sejati.
📖 Lukas 13:22–30

Yesus menegaskan bahwa kita tidak dapat menyelamatkan diri dengan usaha kita sendiri. Masuk melalui “pintu yang sempit” berarti berjuang untuk sungguh-sungguh mengenal dan dikenal oleh Tuhan.

Banyak orang mengaku mengenal Yesus, tetapi pengakuan tidak selalu sama dengan pengenalan sejati. Kita bisa tahu banyak tentang Tuhan, tetapi apakah hidup kita mencerminkan bahwa kita sungguh menjadi milik-Nya? Yesus berkata, hanya mereka yang hidup sesuai kehendak-Nya dan menjauhi kejahatanlah yang benar-benar dikenal oleh-Nya.

Mengenal Tuhan bukan soal informasi, tetapi relasi. Relasi itu nyata dalam pertobatan, ketaatan, dan kerinduan untuk hidup berkenan kepada-Nya. Tanpa itu, pengakuan kita hanyalah kosong.

Kabar baiknya: keselamatan memang mustahil bagi manusia, tetapi mungkin bagi Allah. Pintu sempit itu terbuka bagi semua orang yang mau datang kepada Kristus dengan hati yang rendah dan hidup yang mau dibentuk.

Refleksi

  • Apakah aku hanya tahu tentang Tuhan, atau sungguh mengenal-Nya dalam hidupku?

  • Apakah cara hidupku menunjukkan bahwa aku dikenal oleh Tuhan?

Doa

“Tuhan, jangan biarkan aku hanya sekadar tahu tentang-Mu. Tolong aku untuk sungguh mengenal Engkau, hidup sesuai kehendak-Mu, dan dikenal oleh-Mu. Amin.”

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.