📚 Pelajaran Sejarah ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

📚 Pelajaran Sejarah

 

"Pelajaran Sejarah" mengajak kita merenungkan firman Tuhan melalui kisah umat-Nya, agar kita belajar taat, setia, dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Ibrani 11:23–31


“Karena iman, Musa … lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah daripada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.”
(Ibrani 11:24-25)


🔎 Jejak Iman yang Menginspirasi

Apa yang bisa kita pelajari dari sejarah iman para tokoh dalam Kitab Ibrani? Bukan hanya kisah keberhasilan atau keberanian, tetapi juga keteladanan dalam memilih percaya kepada Allah di tengah tekanan dan resiko. Mereka menjalani pilihan-pilihan yang sulit, bukan karena tidak takut, tetapi karena mereka mempercayakan hidup kepada Allah yang hidup.

  • Orang tua Musa menyembunyikan bayinya, melawan perintah raja Mesir (ay. 23).

  • Musa menolak kenyamanan istana dan memilih derita bersama umat Allah (ay. 24–27).

  • Ia memimpin bangsa menyeberangi Laut Teberau dan mengelilingi Yerikho (ay. 28–30).

  • Rahab, seorang perempuan dengan latar belakang kelam, memilih berdiri di pihak Allah (ay. 31).

Mereka semua bertindak, bukan hanya percaya secara pasif.


Iman yang Memberi Identitas Baru

Keputusan mereka bukan hanya didorong oleh prinsip moral atau keberanian pribadi. Iman yang hidup mengubah identitas—dari budak menjadi pemimpin, dari orang asing menjadi umat Allah, dari pelacur menjadi penyelamat bangsanya.

"Namun, semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya hak supaya menjadi anak-anak Allah."
(Yohanes 1:12)

Iman kepada Kristus menjadikan kita anak-anak Allah—identitas yang memberi keberanian untuk memilih jalan Allah, walau itu tidak populer.


⚔️ Iman = Tindakan Berani

Kita hidup di dunia yang sering menekan kita untuk mengikuti arus:

  • arus kenyamanan,

  • arus kompromi,

  • arus popularitas.

Namun, sejarah para pelaku iman dalam Kitab Ibrani menunjukkan bahwa iman sejati menuntun pada tindakan nyata, bahkan saat harus menantang sistem, budaya, atau ketakutan pribadi.


🧭 Refleksi dan Aplikasi

  • Dalam hal apa saya masih takut mengambil keputusan iman?

  • Apakah saya lebih memilih kenyamanan atau kesetiaan kepada Kristus?

  • Di mana saya perlu berdiri teguh hari ini karena identitas saya sebagai anak Allah?

Iman bukan hanya percaya di hati, tetapi juga berani melangkah dan berkata,
"Tuhan, aku ikut Engkau, walau itu sulit."


🙏 Doa Penutup

Tuhan Allah,
Ajar aku dari sejarah para pelaku iman-Mu.
Bentuk aku menjadi pribadi yang tidak hanya percaya dalam hati,
tapi juga berani bertindak di dunia.
Beriku kekuatan untuk berkata “ya” kepada-Mu,
dan “tidak” kepada hal-hal yang menjauhkan aku dari-Mu.
Biarlah hidupku menjadi pelajaran sejarah iman yang hidup di hadapan-Mu.
Amin.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.